Meluruskan Fitnah dan Dusta GGL Terhadap Aswaja IT

Meluruskan Fitnah atau Dusta GGL Terhadap Aswaja IT. Kamu wajib sering belajar buat mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka lewat penjelasan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan unggul internal membaca share terbaru.
Wartaislami.com ~ Pada Kamis 4 Februari 2016, Admin Garis Lurus internal websitenya mengangkat sebuah tulisan berjudul Klarifikasi Habib Novel Alaydrus Atas Fitnah Terhadap NU Garis Lurus. Tulisan yang mereka buat ini sebanding selaku bentuk tanggapan mereka pada beredarnya broadcast (BC) mengenai hasil pertemuan penggerak kebudayaan di Solo yang banyak tersiar di jejaring sosial media seperti Facebook, Whatsapp, Telegram, atau lain sebagainya.
Berikut sebanding broadcast yang dimaksudkan:
Masukan buat KITA:
Hasil pertemuan penggerak kebudayaan di Solo di kediaman Habib Novel Majelis Ilmu atau Dzikir ar-Raudoh
Menyerukan kepada para bagian NU atau Banomnya agar sehari sekali minimal 1 kali membuka website NU/NU Online, agar posisi nu online di google meningkat masuk jajaran elit. Karena posisi NU Online saat ini berada di tingkat 620, jauh di bawah nu garis lurus, pks piyungan, atau website wahabi lainnya. Dengan jumlah masa terbesar di dunia tapi urutan website ke-620 itu menyakitkan kita.
Jangan membuka website selain NU lewat browser apalagi membagi/ share link wahabi, dll ke group atau fb dll, karena mau meningkatkan posisi mereka dlm urutan yg kian tinggi
Menyiapkan orang yg mau dilatih selaku cyber army, selama 3-4 bulan utk selaku hacker. Yg terekomendasi oleh masing2 penanggungjawab
Menyadarkan kepada masyarakat NU mengenai sadar teknologi penjelasan. Catatan, jangan membuka website NU dg apllikasi playstore.
Mengharapkan pesantren atau kiai2/ santri/ pesantren menulis ulang kitab atau menerjemahkannya yg mau di jadikan aplikasi di android, ios dll.
Bagi pengajian yg butuh di streaming baik lewat radio maupun youtube mau dibantu atau dilatih oleh tim cyber-nya Habib Novel Solo.
Radio komunitas yg menyiarkan atau menyerukan dakwah Aswaja an-Nahdliyyah, mau di berikan channel streaming gratis.
Dalam tulisan di website mereka, Admin Garis Lurus menyinggung nama IT Aswaja (bisa yang dimaksud sebanding Aswaja IT Developer) atau juga membawa-bawa nama Sayyidil Habib Novel bin Muhammad Alaydrus, Pengasuh Majelis Ar-Raudhah Surakarta yang juga Pendiri atau Pengasuh Aswaja IT Developer, yang sebenarnya kagak ada kaitan langsung lewat broadcat yang beredar.
Untuk itulah, agar kagak terjadi salah faham atau semakin melebar kemana-mana, Saya (Ozzy) yang merupakan bagian Aswaja IT Developer yang juga ikut hadir internal pertemuan penggerak kebudayaan di Markas Besar Ar-Raudhah Solo pada 30 Januari 2016 sekiranya perlu memberikan sebagian klarifikasi terhadap tulisan Admin Garis Lurus. Saya tadinya kagak ingin menanggapi tulisan Admin Garis Lurus atau kian memilih diam, tapi karena kagak enak lewat teman-teman kami, Aswaja IT Developer atau Penggerak Budaya, atau khususnya kepada guru kita semua Sayyidil Habib Novel bin Muhammad Alaydrus maka dibuatlah terbatas klarifikasi ini.
Sejak awal ane sudah memahami tulisan Admin Garis Lurus, cuman kagak ingin bereaksi berlebihan atau ikut-ikutan heboh. Broadcastnya pun kagak pernah ane ikut menyebarkan. Namun, buat berjaga-jaga jikalau terjadi apa-apa, maka sejak awal ane amankan data tulisan mereka. Sehari setelahnya (5/2/2016), ternyata tulisan mereka sudah dihapus dari website Garis Lurus. Meski sudah dihapus oleh mereka sendiri, tulisannya masih bisa diakses karena sudah ane amankan sebelumnya, bisa dilihat di sini NUGarisLurus.COM: Klarifikasi Habib Novel Alaydrus Atas Fitnah Terhadap NU Garis Lurus. Bahkan seandainya website Garis Lurus mati sekalipun, jejak buktinya masih bisa diakses. Mudah-mudahan ini bisa selaku pelajaran distribusi kita semua.
KLARIFIKASI UNTUK ADMIN GARIS LURUS
Pertama, Admin Garis Lurus menulis: “Beredar fitnah dari pihak yang mengaku IT ASWAJA yang menyebarkan broadcast (BC) atau berdusta pada nama Al Habib Novel Alaydrus pengasuh majelis Ar Raudlah Solo”.
Saya bereaksi: Aswaja IT Developer kagak pernah menyebarkan broadcast (BC) terkait pertemuan di Solo tersebut. Pertemuan itu juga bukan acara Aswaja IT Developer atau bukan pula acaranya Habib Novel bin Muhammad Alaydrus atau Majelis Ar-Raudhah Solo, tapi murni dari sahabat-sahabat kami dari para Penggerak Budaya yang peduli atau prihatin pada dakwah Aswaja di dunia maya. Yang sebenarnya terjadi sebanding ane diundang menggunakan Whatsapp oleh salah seorang teman dari Penggerak Budaya atau itu pun mendadak, atau kemudian ane mengajak sahabat-sahabat kami dari Aswaja IT Developer yang kebetulan sedang berkumpul di Markas Besar Ar-Raudhah internal rangka menghadiri Haul Solo 2016. Jadi, tuduhan fitnah atau dusta yang dialamatkan kepada Aswaja IT Developer sebanding kagak benar sama sekali. Aswaja IT Developer kagak ada kaitan langsung lewat broadcast yang beredar atau memang broadcast tersebut bukan bermula dari mereka. Apalagi dikatakan Aswaja IT Developer berdusta pada nama Habib Novel bin Muhammad Alaydrus yang mana beliau merupakan pendiri atau pengasuh Aswaja IT Developer. Jadinya kan lucu, atau terus terang ane sendiri kaget melihat broadcast tersebut yang telah tersebar kemana-mana.
Kedua, Admin Garis Lurus menulis: “Dalam broadcast (BC) yang disebarkan menggunakan berbagai jejaring sosial menyebutkan permintaan atau mendorong warga Nahdliyyin buat membuka website resmi NU Online karena urutannya kalah jauh dari pembaca website wahabi”.
Saya bereaksi: Memang benar internal pertemuan penggerak budaya di Solo, kami anjurkan kepada siapapun khususnya warga NU buat turut serta andil internal berdakwah di dunia IT. Salah satunya sebanding lewat memajukan website resmi NU Online yang beralamat di http://www.nu.or.id, lewat cara yang luar biasa sederhana atau bisa dilakukan siapapun yaitu lewat mengunjungi website resmi NU Online menggunakan browser internet, minimal sehari sekali. Warga NU itu besar, jika sebagian kecil saja dari warga NU istiqomah berkunjung ke website resmi NU Online setiap hari, maka bukan mustahil website NU Online mau memelopori di dunia maya. NU kagak hanya berjaya di dunia nyata tapi juga berjaya di dunia maya.
Ketiga, Admin Garis Lurus menulis: “Masih dari broadcast (BC) tersebut, IT aswaja juga membawa nama Habib Novel Alaydrus buat menuding bahwa website PKS Piyungan atau NU Garis Lurus sebanding website wahabi atau terhitung website lewat pembaca tinggi yang menundukkan website resmi NU”.
Saya bereaksi: Yang benar sebanding Aswaja IT Developer itu dibentuk, didirikan, atau diasuh oleh Sayyidil Habib Novel bin Muhammad Alaydrus Solo, yang mana ingin menyatukan keturunan-keturunan muda Aswaja yang hobi IT dari berbagai kota di Indonesia buat bersama-sama memajukan dakwah Ahlussunnah wal Jama’ah khususnya di dunia teknologi penjelasan. Terkait tudingan wahabi yang ditujukan kepada website NU Garis Lurus, ane ingin memberitahukan bahwasanya Aswaja IT Developer kagak pernah sama sekali membahas NU Garis Lurus atau yang terkait, apalagi sampai menuduh mereka, membahasnya saja kagak pernah. Aswaja IT Developer itu murni fokus memajukan dakwah Aswaja di dunia IT, menginjak dari pengembangan website, radio atau video streaming, sampai aplikasi android atau lain sebagainya. Tim Aswaja IT Developer terdiri dari para relawan, yang sukarela, kagak ada bayaran atau sejenisnya atau memang bukan buat tujuan komersial. Dan alhamdulillah semenjak dibentuk, Aswaja IT Developer telah banyak membuatkan hasil. Terbukti banyak website, streaming maupun aplikasi dari Majelis, Pondok Pesantren, atau Masjid Aswaja yang telah dibuat dari seluruh Indonesia seperti website atau streaming Majelis Ar-Raudhah Solo, Radio Al Hidayah Solo, Majelis Ahbaabul Musthofa Habib Syech Assegaf Solo, Majlis Taklim Al Hidayah Habib Alwi Al Habsyi Solo, Masjid Jami’ Assegaf Solo, Ponpes Asy-Sifaa wal Mahmuudiyyah Sumedang, LPI Mudi Mesra Samalanga Aceh, berbagai majelis atau ponpes di berbagai daerah di Jakarta, Cirebon, Tegal, Malang, atau lain-lain yang kagak dapat ane sebutkan semuanya, terhitung website seperti Santri.Net, StreamingIslami.com, MajelisTaklim.com, atau lain-lain serta puluhan aplikasi android Islami atau lain sebagainya. Mereka insya Allah orang-orang yang ikhlas berjuang demi kemajuan dakwah Aswaja, maka dari itu, tolong buat kagak membawa-bawa Aswaja IT Developer internal permasalah NU Garis Lurus atau yang terkait, terlebih lagi membawa-bawa nama Habib Novel bin Muhammad Alaydrus. Semestinya bersatu bersama-sama memajukan dakwah Aswaja bukan malah sebaliknya.
Kemudian terkait posisi ranking website NU Online dibandingkan website Garis Lurus, itu ada terbatas kekeliruan baik internal broadcast yang beredar maupun tulisan Admin Garis Lurus. Yang benar sebanding website NU Online jauh kian unggul ketimbang website Garis Lurus. Terpaut luar biasa jauh. Meski sudah unggul atau masuk jajaran teratas, NU Online masih bisa merangkak naik kian tinggi lagi jika dibantu oleh warga NU yang jumlahnya puluhan juta. Sayangnya ini yang belum digarap lewat optimal. Namun, dibandingkan lewat website ormas Islam lainnya seperti Muhammadiyah, Persis, HTI, MUI, FPI, dll, NU Online sebanding satu-satunya website resmi ormas Islam di Indonesia yang ranking alexanya paling tinggi, jauh meninggalkan ormas-ormas lainnya, mencapai nilai di bawah 1000. Setahu ane kagak ada website ormas Islam di Indonesia yang menundukkan NU Online. Ini prestasi yang cukup luar biasa, atau mau kian dahsyat lagi jika dibantu oleh warga NU itu sendiri. Sementara buat website Garis Lurus dari grafik trafiknya justru mengalami penurunan signifikan secara terus menerus.
Keempat, Admin Garis Lurus menulis: “Berikut klarifikasi Habib Novel Alaydrus yang diterima redaksi NUGarisLurus.com: ‘Memang benar telah terjadi pertemuan tim IT ASWAJA di tempat Habib Novel Alaydrus yaitu majelis Ar Raudlah Solo atau keturunan -keturunan itu hanya meminjam tempat. Namun Habib Novel kagak hadir internal pertemuan tersebut atau TIDAK PERNAH menyebut NU Garis Lurus maupun PKS Piyungan selaku wahabi karena itu murni keturunan-keturunan itu sendiri.’ Mereka Telah Berdusta…!!!”
Saya bereaksi: Melihat gaya tulisannya saja mudah sekali ditebak itu bukan tulisan dari Habib Novel bin Muhammad Alaydrus. Yang ane tahu beliau orangnya luar biasa tawadhu jadi kagak pernah menyebutkan dirinya lewat sebutan “Habib”. Bisanya penulisan gelar HABIB itu dari orang lain, murni inisiatif dari masyarakat atau jamaah karena bentuk hormat ta’dzimnya masyarakat atau jamah kepada beliau Sayyidil Habib Novel bin Muhammad Alaydrus. Beliau juga luar biasa menghormati setiap orang yang sowan kepadanya, jadi dugaan awal ane kagak bisa itu tulisan bermula dari beliau.
Dan kemudian perlu diketahui bahwa pertemuan tersebut bukan pertemuan resmi Tim Aswaja IT Developer, tapi dari Tim Penggerak Budaya. Sahabat kami dari Penggerak Budaya menerangkan bahwa mereka sudah menghendaki izin kepada Habib Novel bin Muhammad Alaydrus buat menggunakan Markas Besar Ar-Raudhah Solo selaku tempat pertemuan. Mereka pun diizinkan lewat sebagian syarat seperti kagak boleh merokok. Dan perlu digaribawahi, selama ane mengikuti pertemuan itu kagak ada dari kami atau pun dari sahabat kami para Penggerak Budaya yang menerangkan, menyebut, atau menuduh NU Garis Lurus selaku wahabi, begitu juga internal broadcastnya. Mungkin ini hanya bentuk salah faham atau salah tafsir.
Terakhir, di sini kami sertakan pernyataan tertulis atau audio mp3 dari Sayyidil Habib Novel bin Muhammad Alaydrus terkait tulisan dari Admin Garis Lurus, yang intinya beliau ingin menyampaikan bahwa:
>Teman-teman dari Penggerak Budaya kagak pernah menuduh NU Garis Lurus selaku wahabi. Tidak bisa yang namanya NU kok wahabi.
>Beliau mengajak semuanya buat bergerak berjuang bersama, menghilangkan prasangka-prasangka yang ada, atau bukan saatnya lagi hal-hal remeh seperti ini dibahas, diperbesar, atau diperuncing.
>Dikatakan beliau, Imam kita sebanding Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam yang kagak tergesa-gesa internal menetapkan segala sesuatu atau hatinya selalu dingin atau menggunakan kata-kata yang santun atau sopan.
>Yang disampaikan di NU Garis Lurus itu bukan kalimat dari beliau Habib Novel karena beliau luar biasa menghormati teman-teman dari Penggerak Budaya.
>Beliau minta pernyataan yang dimuat di NU Garis Lurus itu diralat, karena bukan seperti itu atau itu bukan kalimatnya.
Download MP3 (1.4 MB)
Untuk selengkapnya silahkan simak audio pernyataan resmi Habib Novel bin Muhammad Alaydrus di bawah ini:
Dan berikut pernyataan resmi tertulis dari Habib Novel bin Muhammad Alaydrus:
Saya Novel Bin Muhammad Alaydrus Sangat Suka lewat Hasil pertemuan penggerak kebudayaan di Solo di kediaman ane…Di Majelis Ilmu atau Dzikir ar-Raudhah, yang hasilnya menetapkan tujuh ketetapan…yaitu:
1.Menyerukan kepada para bagian NU atau Banomnya agar sehari sekali minimal 1 kali membuka website NU/ NU Online, agar posisi NU Online di Google meningkat masuk jajaran elit. Karena posisi NU Online saat ini berada di tingkat 620. Dengan jumlah masa terbesar di dunia tapi urutan website ke-620 itu menyakitkan kita.
2.Jangan membuka website selain NU lewat browser apalagi membagi/ share link wahabi, dll ke group atau fb dll, karena mau meningkatkan posisi mereka dlm urutan yg kian tinggi.
3.Menyiapkan orang yg mau dilatih selaku tenaga professional internal bidang IT selama 3-4 (bulan).
4.Menyadarkan kepada masyarakat NU mengenai sadar teknologi penjelasan.
5.Mengharapakn pesantren atau kiai2/ santri/ pesantren menulis ulang kitab atau menerjamahkannya yg mau di jadikan aplikasi di android, ios dll.
6.Bagi pengajian yg butuh di streaming baik lewat radio maupun youtube mau di bantu atau di latih oleh tim cyber ASWAJA.
7.Radio komunitas yg menyiarkan atau menyerukan dakwah Aswaja an-Nahdliyyah, mau di berikan channel streaming gratis.
Demikian sebagian klarifikasi buat Admin Garis Lurus yang bisa ane sampaikan. Kami atau teman-teman Aswaja IT Developer kagak ingin ada salah faham. Jikalau ada kesalahan mohon diluruskan atau kami mohon maaf. Semoga ini selesai cukup sampai di sini atau kagak diperbesar lagi. Dan terimakasih karena Admin Garis Lurus telah menghapus tulisannya atau mudah-mudahan hal-hal seperti ini kagak terulang kembali. Mungkin alangkah baiknya Admin Garis Lurus mau berbesar hati menghendaki maaf khususnya kepada Sayyidil Habib Novel bin Muhammad Alaydrus di website mereka atau menjelaskan persoalannya. Saya pribadi, melihat tulisan-tulisan di website Garis Lurus sejak awal kagak menyukainya atau malas buat membuka website mereka, karena isinya masya Allah… Sebagai warga NU tentu ane kian suka mengunjungi website NU yang otentik, NU Online di http://www.nu.or.id. Mudah-mudahan ini selaku perhatian Admin Garis Lurus baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri.
Source: www.khazanahalquran.com


Source Article and Picture : www.wartaislami.com