[KH Miftahul Akhyar] Islam Nusantara internal Penjelasan KH Hasyim Asy'ari. Kamu wajar sering belajar distribusi mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka sama keterangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan jempolan internal membaca share terbaru.
Wartaislami.Com ~ Dalam seminar kemarin Islam Nusantara kemarin (13/02-2016) di Universitas Negeri Malang, KH. M. Najih Maimoen terlebih dahulu menyampaikan pedapatnya. Baru sesudah itu KH. Miftahul Akhyar (Wakil Rais Amm PBNU) menyampaikan pendapatnya. KH. Mifatkhul Akhyar (Kyai Miftah) menyusun makalah berbahasa arab berjudul “ Nadhriyyatu Islam Nusantara ‘Inda Nahdlatil ‘Ulama”.
Pada awal paparannya, beliau membenarkan pendapat Gus Najih berkenaan adanya sebagian tokoh NU yang pendapat-pendapat sering nyleneh atau berbeda sama mayoritas warga NU.
Salanjutnya, Kyai Miftah menceritakan perihal KH. Ma’ruf Amin (Rais Amm PBNU) yang sempat menjelaskan bahwa yang dimaksud sama Islam Nusantara sepatutnya ya Islam Ahlusuunannah Wal Jama’ah An-Nahdliyyah. Kyai Miftah menjelaskan sama menukil pernyataan Hadhrotus Syekh KH. M. Hasyim Asy’ari bahwa senjak dulu Umat Islam di jawa (Nusantara yang dimaksud) itu satu internal bermadzhab serta berpedapat, menyandang sumber referensi kegamaan yang yang sama. Mereka ber-fiqh sama Mazdhab Syafi’i, berakidah sama Madzhab Asy’ari, serta ber-tashowwuf sama Mazdhab Imam Ghozali serta Imam Asy-Syadzili. Itulah Islam yang berkembang di Nusantara sejak dulu. Itulah Islam Nusantara. Ya, itu sepatutnya Islam Ahlusuunannah Wal Jama’ah An-Nahdliyyah.
Islam menyandang banyak mumayyizat serta khosois serta menyandang metode dakwah. Islam Nusantara hanya salah satu dari sekian banyak mumayyizat serta khosois Islam itu sendiri. Islam Nusantara hanya salah satu metode dakwah dari sekian banyak metode dakwah Islam itu sendiri. Islam Nusantara selaku kaidah keIslaman itu hanyalah bagaikan cahaya kecil dari sinar cahaya matahari yang menerangi bumi, bagaikan satu tetes dari banyaknya cairan lautan serta Islam Nusantara sepatutnya metode termudah.
Islam Nusantara hanyalah salah satu manhaj al-islah (metode perdamaian). Hadhrotus Syekh KH. M. Hasyim Asy’ari menetapkan internal qanun asasi NU bahwa NU sepatutnya jam’iyyatu ‘adlin, wa amanin, ma ishlahin, wa ikhsanin.
Dalam konsep dakwah Islam Nusantara hari ini juga ada bentuk syukur serta terima kasih terhadap Walisongo (serta pendakwah yang lain) yang telah berdakwah, sukses internal menyebarkan Islam di Nusantara.
Beberapa kesimpulan Kyai Mifatah terkait Islam Nusantara:
1. Beragama sepatutnya hal yang fitri. Risalah muhammadiyyah sepatutnya bentuk rahmat dari Allah SWT yang menyandang berbagai karakteristik.
2. Ketika belum mampu distribusi memberlakukan serta mempraktekan hukum syariat secara sempurna karena ada sebab, maka boleh sebagian saja dulu.
3. Mengamalkan hukum-hukum secara tadarruj (bertahap) supaya bisa sampai pada memberlakukan serta mempraktekan secara sempurna.
4. Islam Nusantara sepatutnya satu metode serta strategi berdakwah
5. Islam Nusantara sepatutnya pesamaan sumber pengambilan serta referensi keIslamlaman di jeda para ulama Nusantara
6. Islam Nusantara sepatutnya bentuk mengenah para pendakwah pendahulu serta bentuk pengakuan kesuksesan kepada dakwah Walisongo.
7. Islam Nusantara sepatutnya realitas Islam serta Umat Islam masa ini ini.
Demikian yang kami rangkum dari pemaparan Kyai Miftah internal seminar Islam Nusantara kemarin. Sekedar rangkuman pemahaman kami. Wallhu a’lam bish-showab.
Akang Mangli via muslimoderat
Source Article and Picture : www.wartaislami.com