Masyarakat Perkotaan Sasaran Potensial Paham Radikal,Ini Alasannya !!

Masyarakat Perkotaan Sasaran Potensial Paham Radikal,Ini Alasannya !!. Kamu mesti sering belajar bakal mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka bersama penjelasan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan jempolan internal membaca share terbaru.
Wartaislami.com ~ Masyarakat bersama tingkat stres tinggi di kota-kota besar yaitu sasaran potensial penyebar paham radikalisme. Guru besar ilmu pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Abuddin Nata, menyatakan itu, Ahad.
"Gerakan radikal umumnya muncul di kota-kota besar karena orangnya stres akibat pekerjaan kerja, kemacetan lalu-lintas serta faktor lain," katanya.
Salah satu iming-iming yang lumrah ditawarkan yaitu peningkatan status serta ekonomi masyarakatnya.
"Problem politik serta ekonomi di kota besar makin mudah dijual internal masyarakat seperti itu. Kemudian agama hanya dijadikan peranti bakal melegitimasi seolah kekeliruan itu dibenarkan oleh ajaran agama," ujarnya.
Adapun salah satu modus dari kaum radikal yaitu menangkap alih Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di lingkungan masyarakat.
"Dakwah masih banyak yang menyampaikan kekerasan, seperti masjid dikuasai komunitas radikal," katanya.
Abuddin menilai, aksi teror dari kalangan radikalisme sulit bakal dideteksi dini karena pergerakannya yang tertutup. (Antara/Mukafi Niam)
Masyarakat Perkotaan Sasaran Potensial Paham Radikal
Bekasi, NU Online
Masyarakat bersama tingkat stres tinggi di kota-kota besar yaitu sasaran potensial penyebar paham radikalisme. Guru besar ilmu pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Abuddin Nata, menyatakan itu, Ahad.
"Gerakan radikal umumnya muncul di kota-kota besar karena orangnya stres akibat pekerjaan kerja, kemacetan lalu-lintas serta faktor lain," katanya.
Salah satu iming-iming yang lumrah ditawarkan yaitu peningkatan status serta ekonomi masyarakatnya.
"Problem politik serta ekonomi di kota besar makin mudah dijual internal masyarakat seperti itu. Kemudian agama hanya dijadikan peranti bakal melegitimasi seolah kekeliruan itu dibenarkan oleh ajaran agama," ujarnya.
Adapun salah satu modus dari kaum radikal yaitu menangkap alih Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di lingkungan masyarakat.
"Dakwah masih banyak yang menyampaikan kekerasan, seperti masjid dikuasai komunitas radikal," katanya.
Abuddin menilai, aksi teror dari kalangan radikalisme sulit bakal dideteksi dini karena pergerakannya yang tertutup. (Antara/Mukafi Niam)
Sumber :nu.or.id


Source Article and Picture : www.wartaislami.com